khilaf


Selasih ku siram 
Di dalam jambangan semakin longlai 
Kaseh ku tanam kering layu terkulai 
Apakah itu pertanda... 

Apalah dosa 
Khilaf bicara cetus bara sengketa 
Seribu nista pasti cemari noda 
Retak kaseh pun bermula 

Rasa cinta berubah hilang kasih setia 
Dilambung ombak yang menggila 
Maraklah api di hati menjadi benci 
Dendam yang menbara... 


Apakah ini satu jalan penyelesaian 
Atau suatu keputusan 
Haruskah perpisahan jadi penentu 
Jangan engkau terburu... 


Apa... kau rela 
Robohkan istana syurga yang kita bena... 
Apa... kau rela 
Menghadapi derita perpisahan ini 
Namun hakikat 
Yang terjadi hanyalah kekhilafan 
Sikap yang keterlaluan 
Hilang pertimbangan 

Selasih ku siram 
Didalam jambangan kembali nyaman 
Kasih ku tanam kembali bersatu 
Kembali kau kepada ku... 

hiasan di laman rindu


Telah sekian lama sayang
Ku pahat nama mu di hati
Tak ingin rasanya berpisah
Rindu mu penawar sepi ku
Ungkapan akhir lahir di bibir mu
Cinta palsu...

Ku lempar segala kesalan
Demi cinta pada mu
Walaupun aku bisa tenggelam
Mungkin terkubur dalam kelemasan


Namun rindu ku ini semakin mendalam
Kasih di hati nyala bagai bara

Teguhnya tangkai bagai cinta ku
Namun berbunga hampa
Pedihnya ku hadapi perpisahan

Biarpun harapan ku telah hancur berderai
Kan ku hiasi kenangan ku laman rindu