Korban cinta





berangkat pergi bidukku kayu
sarat hati yang luka
agar  tak lebih menyakitkan
jika masih disini..

bukan cuba untuk melarikan
dari kerumitan cinta
tapi waktu ini perlu untukku
mengupas..segalanya..

kadangkala pedih ini
mencabarku melupakan semua
tapi perasaan kasih padamu
melebihi diriku

tapi engkau bagaikan
tidak mengerti halangan cintanya
kita berdua
terpaksa aku pergi mencari
kesilapan sebenarnya

mengalah bukan kalah
pergiku bukan lari
bukan mudah bercinta
jika pengertian tak setaraf
menagih korban yang lebih dalam..




Bukan diriku




Setelah kupahami
ku bukan yang terbaik
yang ada di hatimu
Tak dapat kusanksikan
ternyata dirinyalah
yang mengerti kamu,
bukanlah diriku

Kini maafkanlah aku
bila ku menjadi bisu
kepada dirimu
bukan santunku terbungkam
hanya hatiku terbatas
‘tuk mengerti kamu
maafkanlah aku


Walau ku masih mencintaimu;
Ku harus meninggalkanmu;
Ku harus melupakanmu

Meski hatiku menyayangimu;
Nurani membutuhkanmu;
ku harus merelakanmu

Dan hanyalah dirimu
yang mampu memahamiku
yang dapat mengerti aku,
ternyata dirinyalah
yang sanggup menyanjungmu
yang dapat menyantunmu,
bukanlah diriku

Bunga Bunga cinta




Tak pernah terlintas di benakku
Saat pertama kita bertemu
Sesuatu yang indah tumbuh dalam gundah
Harum dan merekah

Tulus hatimu buka mataku
Tegar jiwamu hapus raguku
Memboncah di hati harapan dan suci
Menyatukan janji

Bunga-bunga cinta indah bersemi
Diantara harap pinta padanya
Tuhan tautkanlah cinta di hati
Berpadu indah dalam mihrab cinta

Tulus hatimu buka mataku
Tegar jiwamu hapus raguku
Memboncah di hati harapan dan suci
Menyatukan janji

Bunga-bunga cinta indah bersemi
Diantara harap pinta padanya
Tuhan tautkanlah cinta di hati
Berpadu indah dalam mihrab cinta

Tak pernah terlintas di benakku
Saat pertama kita bertemu
Sesuatu yang indah tumbuh dalam gundah
Harum dan merekah

Kau merubah segalanya





Kau yang merubah segalanya
Kau sebenar yang mencuri hati
Aku yang masih meratapi kehancuran
Cinta lalu yang tak kesampaian

Apakah aku yang terburu-buru
Cuba melupakan peristiwa lalu
Atau mungkinkah ku terpesona pada
Kejujuran yang engkau berikan

Tercipta suatu ikatan
Yang kita bina
Oh tuhan kau restukanlah
Cinta indah bagai pelangi
Kekal abadi

Masih jauh sayang
Perjalanan kita

Pasti ada yang beronak duri
Namun tiada yang merubah rasa
Kerna ku tahu kau saja di hati

Cinta terlalu indah




Cinta kadangkala membahagiakan
Cinta kadangkala melukakan
Cinta adalah cinta
Biarlah dalam kesederhanaan,
Yang menyatukan 2 hati
yang terletak pada ketulusan dan jua keiklasan

Aku mengenali cinta dari hati ,
yang tidak boleh diungkapkan dgn kata2
tidak dpt diluahkan
kerana aku tahu cinta itu tidak semudah
diucapkan dgn kata2

Pada hati ,
kenapa aku jatuh cinta
sedangkan aku tahu
hatinya telah dimiliki 

pada cinta  
kenapa kau terlalu indah
biarpun kadangkala menghadirkan luka
kadang hadir derita 
tapi masih mampu mengukir indah 

baru aku sedar 
cinta itu memang indah
cinta itu 1 anugerah
Biarpun mengundang berjuta rasa
kdg2 jua mengalir airmata

yang pasti masih ada indah di dalamnya
dan cinta ku padanya 
biarpun sukar biarpun masih rahsia 
takkan pernah menjadi salah
kerana aku menyintainya

dan aku seorang wanita yang sememangnya
layak menemui cinta yang membahagiakan
cinta setanding cinta adam dan hawa...



Manja

17/04/2013

Takdir





Semalam masih merasakan erti bahagia ,
tp esk kita tak akan tahu masihkah akan rasa bahagia
Dari 1 perkataan , dari 1 perlihatan 
semuanya terasa pilu

Mungkin ini takdirnya
Mungkin ini jua ujian dariNya
Di uji dgn sekali lg mainan perasaan ,
Tuhan menemukan dgn  dirinya tatkala dihatinya 
Masih diisi oleh orang lain

Apakah ini dugaan
Di uji dgn rasa yang kami sendiri tidak tahu 
yang ini semua akan terjadi
Pertemuan itu mencetuskan rasa di hati

Salah siapa sebenarnya 
dan siapa yang patut disalahkan
Apa yang harus dilakukan 
Bila sememangnya rasa sayang telah subur di hati 

Dan dalam dilema 
itulah yang dia rasakan
Tak mungkin ada terjadi
2 jiwa 1 hati
Mungkin semua ini ada hikmahnya :(


Manja

16/04/2013


buatku disana





Serik harungi sendiri kekurangan diri

Hanya Tuhan mengerti
Tak mengharap sang cinta mahupun dicinta
Umpama tiada rahsia

Kau sinar hati ini

Biarpun hanya sesaat di sisi
Pelita kala hati berduka
Kau hulurkan oh tanganmu kala hilang arah

Masih kau hadir jua menepis gelora

Tatkala aku merasa kecewa
Duniaku berubah kelam tak bermakna
Namun semangatmu ada di jiwa

Harapan kau beri cintamu bersemi

Air mataku tak bisa menitis
Kau nafas akhirku
Kau yang di hati

Usah menangis sendiri sayang ku kan pergi

Senyumlah usah meratapi
Kala ada masa kita ditakdir yang Esa
Cukuplah buatku di sana

Kau sinar hati ini

Biarpun hanya sesaat di sisi
Pelita kala hati berduka
Kau hulurkan oh tanganmu kala hilang arah

Aku bagai bintang menghiasi alam maya

Meninggalkan kilau tanpa sinar yang bercahya
Detik percintaan persis satu anugerah
Aku pinta hanya bercinta

Harus terpisah




Sendiri, sendiri ku diam, diam dan merenung
Merenungkan jalan yang kan membawaku pergi
Pergi tuk menjauh, menjauh darimu
Darimu yang mulai berhenti
Berhenti mencoba, mencoba bertahan
Bertahan untuk terus bersamaku

Ku berlari kau terdiam
Ku menangis kau tersenyum
Ku berduka kau bahagia
Ku pergi kau kembali

Ku coba meraih mimpi
Kau coba ‘tuk hentikan mimpi
Memang kita takkan menyatu

Bayangkan.. bayangkan ku hilang, hilang tak kembali
Kembali untuk mempertanyakan lagi cinta
Cintamu yang mungkin, mungkin tak berarti
Berarti untuk ku rindukan

Ku berlari kau terdiam
Ku menangis kau tersenyum
Ku berduka kau bahagia
Ku pergi kau kembali

Ku coba meraih mimpi
Kau coba ‘tuk hentikan mimpi
Memang kita takkan menyatu

Ini harusnya kita coba saling melupakan
Lupakan, lupakan kita pernah saling bersama

Pelengkap hidupku





Aku bagai laut tak bertepi dan tak berkarang
Aku bagai bintang yang tak ditemani malam
Melihat dirimu ada senyum canda dan tawa
Yang membuat aku tak ingin pergi darimu

Teringat janji lamamu kepadaku
Teringat aku teringat
Teringat saat kau masih ada di sini
Temaniku sepanjang hari

Bila kau pergi jauh ingatlah aku
Bila ku di sampingmu peluk tubuhku
Bila kau rindu aku panggil namaku
Ku datang menemuimu

Peluk erat jasadku jangan lepaskan
Tetaplah kau di sini harungi malam
Karena hanya dirimu belahan jiwa
Pelengkapku di dunia
 



Diari hatimu




Biarkan aku

Menjalin asmara
Dengannya yang ku cinta
Jangan ku dihalang
Walau pedang bukan penghalang

Gelora rindu
Buat ku merasa tersiksa
Jauh darinya
Andai ku punya sayap
Kau di bulan akan ku jelang

Kasihku dengarlah
Suara hatiku
Kata hati ini
Hanya dirimu seorang
Yang ku sayang


Kekasih tulis namaku
Di dalam diari hatimu
Kekasih setiap senyummu
Pengubat rindu di hatiku

Puisikan segala janji-janji kita
Bakar semua kepalsuan